VOLATILITY PART 2

Tulisan di blog kali ini saya akan melanjutkan diskusi mengenai Options Volatility. Volatility dapat dibagi menjadi 2, yaitu HISTORICAL VOLATILITY (HV) DAN IMPLIED VOLATILITY (IV).

Historical Volatility (HV) didapatkan dengan menggunakan Historical Stock Prices, dan kemudian menghitung Standard Deviasi dari perubahan harga historical saham tsb. Untuk menghitung Historical Volatility, kita dapat menggunakan seberapa lama data yang kita maui. Misalnya kita dapat menggunakan data 1, 3, 6 atau 12 bulan. Masing masing perhitungan akan menghasilkan hasil yang berbeda.

Untuk itu, kita harus memperkirakan historical data mana yang akan kita ambil. Ada cara yang lebih mudah, yaitu dengan me – adjust perhitungan volatility tersebut. Misalnya, apabila kita mengetahui Volatility untuk 1 tahun yaitu 30%, kita dapat menghitung Volatility untuk 1 minggu yaitu dengan mekalikan 30% dengan Akar (Square root) dari 7 hari dan dibagi 365:

30% X Square Root 7/365 = 0.0415.

Artinya adalah: dalam 1 minggu, 2/3 dari waktu tsb harga saham akan berkisar antara PLUS 4.15% dan MINUS 4.15%.
Apabila harga saham adalah $ 50, didalam satu minggu, harga saham akan berkisar antara 47.93 dan 52.08 dari 2/3 waktu yang ada…….

Sedangkan Implied Volatility (IV) didapatkan dari THEORITICAL OPTION PRICING MODEL, dengan menggunakan data stock price, strike price, interest rate, dividends, time to expiration. IV juga dipengaruhi kuat oleh MARKET HOPES AND FEARS, yang menyebabkan lebih kompleks untuk dipelajari.

Dalam Real Trading, saya biasanya lebih menggunakan Implied Volatility (IV) yang biasanya tercantum pada trading platform dari suatu broker. Itulah saatnya untuk melihat suatu opportunity yang ada untuk Write-Options...……