Saturday, September 29, 2007

“HOPE” IS NOT A STRATEGY

Anton adalah seorang Trader yang cukup handal. Hampir semua strategi OPTIONS dia menguasainya. Karena dia sangat pandai Matematika, perhitungan Profit and Loss Options bagi dia seperti hitungan anak SMP/SMA. Strategi yang cukup kompleks seperti Iron Condor, Butterfly, Calendar Spread sangat mudah dipahami oleh dia….

Anton mempunyai teman cukup dekat sebut saja Sulistyo. Pak Sulistyo sama seperti Anton yaitu seorang Trader. Tetapi bagi Sulistyo, matematika merupakan hal yang cukup rumit baginya. Dahulu sewaktu sekolah, pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang memberikan stress bagi dia, maka itulah dia memilih pelajaran yang bersifat ilmu sosial pada waktu dia kuliah.

Tetapi, ketidakmampuan dalam hal Matematik tidak membuatnya patah arang, karena begitu konsep mengenai Options diketahui, perhitungan tambah, kali dan kurang tidak berbeda dengan perhitungan anak SMP. Bagi Sulistyo, mengetahui strategi yang Sophisticated seperti Iron Condor/Butterfly amatlah sulit. Meskipun dia tahu konsep dasarnya, tetapi mengetahui secara detil tidaklah mudah…..

Pada waktu bulan Agustus 2007 mereka mempunyai kepercayaan market Sentimen yang sama yaitu Bullish. Baik Anton dan Sulistyo mempunyai strategi yang sama di portofolionya yaitu Write BULL PUT SPREAD. Dengan strategi ini, mereka menjual PUT Options di strike price yang lebih tinggi dan secara bersamaan membeli PUT Options di strike price yang lebih rendah, sehingga posisi adalah CREDIT dan menerima PREMI dimuka. Tidak dinyana, beberapa hari setelah posisi dipasang, ternyata market di Amerika di pengaruhi oleh Subprime Housing, dan diikuti pula oleh beberapa HEDGE FUND yang tutup. Banyak investor kalang kabut dan mereka semua SELL semua securities yang ada ditangan. Hal ini tentunya mengakibatkan semua index dan saham terkemuka kena imbas, dan harga saham/index GAPPED DOWN secara drastis. Posisi Short yang dipunyai oleh Anton dan Sulistyo masih sama2 aman, tetapi karena market masih sangat volatile sekali, tentunya harga saham/index mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk turun lebih dalam.

Meskipun Sulistyo adalah seorang Trader yang mempunyai pengetahuan biasa2 saja, tetapi dia sangat DISIPLIN. Trading bagi dia adalah sebuah Game, dan tanpa emosi dia CUT LOSS posisi BULL PUT dengan membelinya kembali di pasar. Meskipun posisi rugi, tetapi dia sangat tahu apabila market turun kembali, kerugian akan bertambah besar.

Tidak demikian dengan Anton. Dia kurang DISIPLIN dalam CUT LOSS. Meskipun sinyal STOP LOSS telah diperhitungkan, tetapi dia mempunyai “HOPE” market akan REBOUND kembali. Ternyata market masih turun terus dan posisi Short terlewati. Sampai mendekati expiry date of options, posisi Short berada di ITM dan tentunya mempunyai kemungkinan Assignment maka dengan sangat terpaksa Anton harus menutup posisi Shortnya tepat sebelum options expiry date. Dengan demikian, cukup banyak kerugian yang dideritanya, karena dengan posisi ITM pada posisi short dan Volatility yang tinggi, sangatlah mahal untuk membeli kembali posisi nya……

Cerita diatas tentunya memberikan illustrasi bahwa “HOPE” is NOT a strategy. Berharap market akan Rebound bukan merupakan strategi di OPTIONS. Dari pengalaman saya, pemikiran HOPE sangat dipengaruhi oleh GREED and FEAR…..

Dalam Options, sekitar 60% keberhasilan strategi sangat dipengaruhi oleh Psychology. Meskipun Anton lebih Piawai dalam pengetahuan Options dari pada Sulistyo, tetapi karena “HOPE”, dia mengalami kerugian lebih dalam kasus ini. Dalam Trading, semua keputusan harus mengikuti Trade Plan. Seperti yang dikatakan oleh salah satu member dari Forum saya, Plan your Trade and Trade based on your Plan.

Saya harap artikel ini dapat memberikan illustrasi bahwa “HOPE” IS NOT A STRATEGY.

Sunday, September 23, 2007

COVERED CALL STRATEGY – ROLL UP (Part IV)

Ingat kepada Covered Call Strategy? Apabila lupa, silahkan melihat kepada posting yang terdahulu….

Covered Call Strategy dilakukan dengan SELL CALL dengan menggunakan saham sebagai jaminan Underlying Assets apabila posisi Short di “exercise” yang disebabkan harga saham naik melampaui harga strike. Apabila kita memasang Covered Call Strategy, kemungkinan di Exercise adalah suatu hal yang biasa. Kita tidak boleh memikirkan bahwa Exercise adalah suatu hal yang buruk.

Tetapi, ada satu cara supaya saham yang kita punyai TIDAK di exercise. Yaitu dengan menggunakan REPAIR STRATEGY – ROLL UP.
ROLL UP adalah strategi yang digunakan pada Covered Call apabila saham naik dan mendekati Strike Price. Apabila kita yakin saham dalam keadaan BULLISH dan kita tidak ingin saham unggulan kita di exercise, kita dapat melakukan Roll Up.

Berikut ini adalah persyaratan untuk melakukan ROLL UP:

- Harga saham dipastikan akan naik terus melampaui strike Price, sehingga kemungkinan Exercise sangat besar sekali.
- Saham merupakan saham unggulan dan kita menginginkan profit tambahan dengan Bullish Trend.
- Apabila kita menutup posisi CALL, harus dipastikan penjualan PREMI di front end month ditambah dengan kenaikan saham harus lebih menguntungkan dari premi yang dibayar untuk menutup posisi CALL.

ROLL UP strike price dapat dipilih sesuai dengan antisipasi kenaikan harga saham sampai pada level tertentu. Semakin kita mengharapkan saham sangat BULLISH, tentunya strike price akan makin tinggi, tetapi premi yang akan diterima untuk membayar Closing posisi pada saat ini akan cukup kecil. Tetapi dengan kenaikan harga saham yang cepat, kita dapat meraih keuntungan.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai melakukan ROLL UP ke 3 bulan ke depan. Hal ini disebabkan saham dapat reverse dan turun kembali, sehingga keuntungan yang kita prediksikan dari kenaikan saham dengan ROLL UP tidak maksimal, atau bahkan dapat merugi apabila saham terjadi gerakan reverse back down. Maka itu, ROLL UP strategi amat cocok dilakukan bagi investor yang sudah sangat kenal dengan saham yang dipegang. Apabila tidak, pilihan untuk di exercise adalah pilihan yang cukup baik, karena dengan profit yang telah dihitung sebelumnya (3-5%) merupakan profit yang cukup bagus. Jangan sampai kita menginginkan profit yang lebih tetapi tidak cukup mengetahui saham tsb.

Lagi2 apabila sifat dari Trading Plan adalah BUY-WRITE, yaitu beli saham dan langsung SELL CALL. Sifat dari Trading ini adalah Short Term, dan exercise merupakan pilihan yang bagus. Karena dengan demikian kita dapat menggunakan dana untuk melakukan BUY WRITE terhadap kandidat saham lainnya dengan Return yang lebih bagus……

Thursday, September 13, 2007

TIME DECAY (THETA)

WAKTU adalah UANG ? Banyak orang dan bahkan pembicara seminar terkenal mengemukakan kepada kita bahwa WAKTU adalah UANG…. Maka itu hati2 lah didalam mengatur waktu hidup kita !

Dalam satu hari kita mempunyai waktu 24 jam. Apabila tidur diperlukan waktu sekitar 8 jam, makan 3 kali sekitar 2 jam, perjalanan ke kantor 3 jam (bersama macetnya), maka masih ada 14 jam yang harus kita bagi untuk pekerjaan, keluarga dan lain-lainnya. Saya mempunyai teman harus pergi bolak-balik dari daerah Jakarta Barat ke Cibubur dan harus dijalan sekitar 4 jam dalam satu hari. Dia bekerja 6 hari satu minggu….. Bisa dibayangkan, dia harus di jalan sekitar 96 jam satu bulannya…., atau sama dengan waktu tidur 12 hari dalam satu bulan (96:8 jam = 12 hari). Kadang2, kita berpikir “It is Wasting Time…”.

Alan Weiss, seorang Consultant Perusahaan terkemuka di Amerika memberikan pemikiran tentang WAKTU kepada subscribers emailnya baru2 ini, dan dia mengatakan bahwa “WAKTU” lebih berharga daripada UANG !!! Menurut dia UANG dapat dicari dan dapat berlimpah dalam waktu yang singkat, sedangkan WAKTU tidak akan kembali lagi apabila sudah terlewatkan…… Hmm, menurut saya betul juga, maka itu saya pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk hobi, keluarga dan pekerjaan yang saya sukai……(salah satunya Options Trading).

THETA dalam Options mempunyai pengertian yang amat penting berhubungan dengan WAKTU. Theta mengukur bagaimana Time Decay mempengaruhi Options premium (harga options). Semakin dekat kita pada Expiry Date, semakin cepat erosi dari Options Premium….



Bagi seorang Trader yang mempunyai srategi “Write Options”, Time Decay berada di posisinya. Dengan demikian, apabila dia SELL OPTIONS (dengan harga Options premium yang cukup tinggi), harga premi Options akan turun secara Exponentially mendekati expiry day (meskipun harga saham tidak bergerak). Dengan kata lain, EROSI WAKTU memberikan INCOME tambahan. Kedengarannya is TOO GOOD TO BE TRUE, tetapi demikianlah adanya. Apabila ini benar, bermain Options (terutama Write Options) memberikan jawaban kepada kita untuk me – CULTIVATE WAKTU sebaik mungkin. Coba bayangkan, tanpa kita bekerja secara fisik, posisi Write Options is generating Income for us….. (dengan catatan underlying assets is not against us).

Karena TIME DECAY mempunyai mempunyai kecepatan EROSI pada expiry date, maka itu strategi Write Options amatlah cocok untuk posisi yang mempunyai 30-45 hari until expiry date. Dengan demikian, WAKTU betul2 disisi kita, dan WAKTU is generating INCOME….

Bagaimana pendapat Anda ??? Silahkan posting di http://options.forum2u.org/ apabila ada komentar……

Sunday, September 2, 2007

DELTA (Part 2)

Pada bagian Delta part I, kita telah membahas mengenai apa itu Delta, harga Delta dan bagaimana perubahannya apabila harga saham naik/turun. Pada kesempatan kali ini, Saya ingin membahas mengenai “DELTA NEUTRAL TRADING”, merupakan metoda trading yang dipakai oleh pada Trader yang berpengalaman dan umumnya para FLOOR TRADER.

Seperti definisi yang dipunyai, Delta Neutral Trading adalah bagaimana kita me-posisikan strategi Options dimana SUMS (jumlah) dari Delta adalah 0 (zero). Idenya dengan me HEDGE posisi, sehingga resiko secara keseluruhan dapat di minimize dengan memperlambat SPEED / KECEPATAN Options Price relatively terhadap dari Saham.

Biasanya, para Delta Neutral Trader, terus melakukan ADJUSTMENTS pada trading posisinya apabila harga saham Fluctuates (naik/turun). Hal ini dilakukan apabila saham telah bergerak sekitar 20% dari harga semula (naik maupun turun).

Contoh beberapa Strategi Options yang mempunyai Delta Neutral Trading adalah:

- Straddle ATM (At The Money)
- Strangle ATM (At The Money)
- BULL Spread – Nilai Delta Positive tetapi Delta telah di Hedge*
- BEAR Spread – Nilai Delta Negative tetapi Delta telah di Hedge*

Cat *) Meskipun nilai Delta tidak 0, tetapi besaran Delta di minimize.

Sekarang pertanyaan yang mendasar adalah apakah kita dapat melakukan hal yang sama dilakukan para FLOOR TRADER dengan teknik Delta Neutral Trading? Menurut saya jawabannya tentunya “TIDAK”. Untuk melakukan beberapa adjustments, individual Trader akan melakukan banyak Slippage (beda jual dan beli) dan komisi yang harus ditanggung. Sehingga strategi Delta Neutral Trading tidak sesuai untuk seorang individu trader, tetapi lebih kepada Floor Trader, yang dimana mereka tidak bayar komisi dan perbedaan slippage sangat kecil atau hampir tidak ada.

Maka itu, Delta Neutral Trading cukup dimengerti konsepnya saja, tetapi bukan untuk benar2 di praktekan. Beberapa strategi Options yang pernah dibahas (spt Straddle dan Spreads) tentunya telah automatically memberikan posisi Delta yang cukup Neutral.